Senin, 01 Agustus 2016

Bacaan  takbir dan istiftah

Bacaan  takbir

#pertama dan satu-satunya

اللَّهُ أَكْبَرُ
“Allah maha besar” (HR. Ibnu Majah 183, dari Abu Humaid)

Bacaan istiftah

#pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
“segala puji bagi Allah dengan pujian sebanyak-banyaknya. Yang baik lagi barokah didalamnya” (HR. Muslim 600 dari Anas bin Malik)

#kedua

اللَّهُ أَكْبَرُ ذَا الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Allah maha besar, pemilik kekuasaan, kerajaan, kebesaran, keagungan "(HR. Nasa’I 1069 dari Hudzaifah)

#ketiga

اللَّهُ أَكْبَرُ ذُو الْمَلَكُوتِ وَالْجَبَرُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Allah maha besar yang memiliki kerajaan, kekuasaan, dan keagungan” (HR. Ahmad 23375, an-Nasa’i 1145 dari hudzaifah)

#keempat

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“maha besar Allah dengan sebesar-besarnya. Dan segala puji bagi Allah dengan semelimpah-limpahnya. Dan maha suci Allah disetiap pagi dan petang” (HR. Muslim 601, Ahmad 4627 Hakim 858 dari Ibnu Umar)

#kelima

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
“maha suci engkau ya Allah. Dan dengannya kumemujimu. Mah mulia nama-namamu. Dan maha tinggi keagunganmu. Dan tiada tuhan yang berhak disembah malainkan dirimu” (HR. Ahmad 11657, Nasa’i 900  dari Abu Said Al-khudry)

#keenam

اللهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah jauhkanlah diriku dari dosa-dosaku sebagaimana engkau menjauhkan antara barat dan timur. Ya Allah bersihkanlah dosa-dosaku sebagaimana dibersihkannya baju putih dari kotoran. Ya Allah cucilah segala dosa-dosaku dengan air, salju serta embun” (HR. Bukhori 744, Muslim 598  dari Abu Hurairah)

#ketujuh

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ
“sesungguhnya sholatku, sesembelehanku, hidupku, matiku hanyalah milik Allah, tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya. Dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang tunduk berserah diri. Ya Allah tunjukanlah kepadaku sebaik-baiknya amalan, dan seindah-indahnya akhlak. Karena tiada yang sanggup menunjukannya melainkan dirimu. Dan jagalah diriku dari keburukan amalan, serta kehinaan akhlak. Karena tiada yang mampu menjaganya melainkan dirimu” (HR. an-Nasa’i 896 dari jabir bin Abdullah)

#kedelapan

اللَّهِ أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ
“maha besar Allah. Aku hadapkan wajahku kepada sang pencipta langit dan bumi yang bertauhid, serta berserah diri. Dan aku bukanlah termasuk dari para mushrikin. Sesungguhnya sholatku, sesembelehanku, hidupku, matiku hanyalah milik Allah, tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya. Dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang pertama tunduk berserah diri. Ya Allah engkaulah sang raja. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali engkau. Maha suci engkau. Dan segala pujimu” (HR. an-Nasa’i 898 dari Muhammad bin Maslamah)

#kesembilan

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Aku Hadapkan wajahku kepada sang pencipta langit-langit dan bumi dengan semurni-murninya. Dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mushrik.sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku, matiku hanyalah milik Allah semata. Dialah tuhan semesta alam,tiada sekutu baginya. Dan dengannyalah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Ya Allah engkaulah raja yang tiada sesembahan yang berhak disembah melainkanmu. Engkaulah tuhanku, dan akulah hambamu. Telah kudholimi diriku sendiri. Dan kumengerti akan dosa-dosaku, maka kumohon ampunilah segala dosa-dosaku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni suatu dosa melainkan engkau. Dan kumohon tunjukanlah kepadaku akhlak yang paling terpuji. Karena tiada yang dapat menunjukannya melainkan engkau. Dan kumohon jauhkanlah aku dari akhlak yang buruk, karena tiada yang mampu menjauhkannya melainkan hanya engkau. Akan kusambut panggilanmu. Dan akan aku junjung dan ikuti perintahmu. Dan segala kebaikan berada dikedua tanganmu. Sedangkan segala keburukan tidaklah disandarkan kepadamu. Aku berpegang teguh denganmu dan kepadamu. Maha mulia engkau. Dan maha tinggi engkau, kumohon ampun kepadamu dan kubertobat kepadamu.”  (HR. Muslim 771dari Ali bin Abu Tholib)

Do’a istiftah dalam sholat lail

#pertama

اللَّهُ أَكْبَرُ
“mah besar Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
الحَمْدُ لِلَّهِ
“segala puji bagi Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ
“maha suci Allah”(diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
“aku meminta ampun kepada Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي
“ya Allah. Ampunilah aku. Berilah hidayah kepadaku. Berikanlah rizki kepadaku ”(diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الضِّيقِ يَوْمَ الْحِسَابِ
“ya Allah sesungguhnya aku berlindung denganmu dari kesempitan hari perhitungan amal” (diulangi sepuluh kali)  (HR. Ahmad 25102 dari Aisyah)

#kedua

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ  لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
“maha suci engkau ya Allah. Dan dengannya kumemujimu. Mah mulia nama-namamu. Dan maha tinggi keagunganmu. Dan tiada tuhan yang berhak disembah malainkan dirimu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. maha besar Allah dengan sebenar-benarnya” (HR. Abu Daud 775, Ahmad 11473 dari Abu Said alkhudry)

#ketiga

اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“ya Allah, tuhannya jibril, mikail, israfil, tuhan pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui perkara ghoib dan perkara yang nampak. Engkaulah yang memutuskan diantara para hamba-hambamu dalam perkara yang mereka perselisihkan didalamnya. Tunjukanlah aku kebenaran dalam perkara yang diperselisihkan didalamnya. Karena engkaulah yang menunjukan hamba-hamba yang engkau kehendaki untuk menuju jalan yang lurus” (HR. Muslim 770 dari Aisyah)

#keempat

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَقَوْلُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الحَقُّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ إِلَهِي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah. Bagimulah segala pujian. Engkaulah cahaya langit dan bumi. Dan bagimulah segala pujian. Engkaulah yang menegakkan langit ddan bumi. Dan bagimulah segala pujian. Rab langit dan bumi serta segala yang didalamnya. Engkaulah yang maha benar. Dan janjimu benar, perkataanmu benar, dan pertemuanmu benar,  dan surga itu benar, dan neraka itu benar, dan para nabi itu benar, dan kiamat itu benar. Ya Allah untukmulah aku berserah diri, dan denganmulah aku beriman. Dan kepadamulah aku bertawakal. Dan kepadamulah aku kembali, dan denganmulah aku menggugagat (musuhmu). Dan kepadmulah aku berhukum. Maka ampunilah aku. Baik apa yang telah lampau, atau yang akan datang. Apa yang kusembunyikan ataupun apa yang aku tampakan. Engkaulah tuhanku, tiada tuhan yang berhak disembah melainkan dirimu” (HR. Bukhori 7499, Muslim 769 dari Ibnu Abbas)

Bacaan ta’awudz, al fatihah, ta'min, dan ayat-ayat

Bacaan ta'awudz

#pertama

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“aku berlindung dari godaan syaithon yang terkutuk” (QS. an-Nahl 98, HR. Bukhori 6115, muslim 2610 dari Sulaiman bin Surad)

#kedua

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ
“Aku berlindung kepada Allah yang maha mendengar lagi maha mengetahui, dari syaithon yang terkutuk, dan dari godaannya, dan dari hembusannya, dan dari kegilaanya”(HR. Ahmad 11473, Abu daud 775, Tirmidzi 242, dari Abu Said)

Surat al-fatihah

#pertama dan satu-satunya

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)

Tips:
Adapun bagi yang mau memperbanyak variasi dalam surat al-fatihah, bisa mengambil solusi dengan membacanya dengan metode selain Qiraah Hafsh. Contohnya; membacanya dengan metode Qiraah warsh, qolun, hamzah, kholaf atau lainnya

Bacaan ta’min

#pertama dan satu-satunya
آمِينَ
“ya Allah kabulkanlah do’aku” (HR. Bukhori 782, Muslim 415 dari Abu Hurairah)

Bacaan surat non al-fatihah

# pertama hingga yang terakhir

Bacaan setelah al-fatihah tentunya merupakan yang terbanyak pilihannya. 113 surat dan ribuan ayat lainnya , jelas bukan merupakan alasan untuk mengatakan "kita bosan dengan bacaan yang itu-itu aja..".

Jadi, selamat berimprovisasi dengan apa yang anda miliki dari hafalan qur'anmu. Baik yang sudah dimiliki sekarang ataupun nantinya

Do’a dan dzikir yang bisa dibaca dalam rukuk dan sujud

#pertama

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
“maha suci, maha bersih, tuhannya para malaikat, dan jibril” (HR. Muslim 487 dari Aisyah)

#kedua

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
“maha cuci engkau ya Allah. Dan dengan memujimu. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali engkau” (HR. Muslim 485 dari Aisyah)

#ketiga

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
“maha suci engkau ya Allah, tuhan kami. Dan dengan memujimu ya Allah ampunilah diriku” (HR. Bukhori 794, Muslim 484 dari Aisyah)

#keempat

سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“maha suci bagi (Allah) sang pemilik kekuasaan, kerajaan, kebesaran, dan keagungan " (HR. Nasa’I 1132, Abu Daud 873  dari Auf bin Malik)

Do’a dan dzikir khusus dalam rukuk

#pertama

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيم
“maha suci rabbku yang maha agung”(HR. Muslim 772 dari Hudzaifah)

#kedua

اللهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، خَشَعَ لَكَ سَمْعِي، وَبَصَرِي، وَمُخِّي، وَعَظْمِي، وَعَصَبِي
“Ya Allah bagimulah aku rukuk, dan denganmulah aku beriman, dan untukmulah aku berserah diri, telah tunduk kepadamu pendengaranku, pengelihatanku, otakkku, tulangku, syarafku” (HR. Muslim 771dari Ali bin Abu Tholib)

#ketiga

اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ أَنْتَ رَبِّي، خَشَعَ سَمْعِي وَبَصَرِي، وَلَحْمِي وَدَمِي، وَمُخِّي وَعَصَبِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“ya Allah kepadamulah aku rukuk, dan denganmulah aku beriman, dan untukmulah aku berserah diri, dan kepadamulah aku bertawakal. Engkaulah tuhanku. telah tunduk pendengaranku, pengelihatanku, dagingku, darahku, otakku, syarafku (HR. an-Nasa’i 1052 dari Muhammad bin Maslamah)

Bacaan ketika mengangkat tubuh dari rukuk


#pertama

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Allah mendengar bagi orang-orang yang memujinya”(HR. Bukhori, Muslim dari Anas bin Malik, Abu hurairah, Ibnu Umar, Rifa’ah bin Rafi’, Aisyah, Bara’ bin Azib, Malik bin Huwairits, Wail bin Hujair, Abu Musa, Ibnu Abu Aufa, hudzaifah)

#kedua (khusus makmum)

رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
“wahai tuhan kami, dan  bagimulah segala puji” (HR. Bukhori 689, Muslim 411 dari Anas bin Malik)

#ketiga (khusus makmum)

اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
“Ya Allah. Ya tuhan kami, bagimulah segala puji” (HR. Bukhori 796, Muslim 409 dari Abu Hurairah)

Bacaan dalam I’tidal

#pertama

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
“Ya tuhan kami, bagimulah segala puji” (HR. Bukhori 789 dari Abu Hurairah)

#kedua

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
“Ya tuhan kami, dan bagimulah segala puji” (HR. Bukhori 803, Muslim 392 dari Abu hurairah)

#ketiga

اللهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
“Ya Allah. Ya tuhan kami, dan bagimulah segala puji” (HR. Bukhori 795 dari Abu Hurairah)

#keempat

لِرَبِّيَ الْحَمْدُ لِرَبِّيَ الْحَمْدُ
“untuk tuhankulah segala puji, untuk tuhankulah segala puji”  (HR. Ahmad 23375, Nasa’i 1069 dari Hudzaifah bin Yaman)

#kelima

رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
“Ya tuhan kami, bagimulah segala puji dengan sebenar-benarnya pujian, sebanyak-banyaknya, sebaik-baiknya, ” (HR. Bukhori 799 dari Rifaah bin Rafi’)

#keenam

اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ، وَمِلْءَ الْأَرْضِ، وَمِلْءَ مَا بَيْنَهُمَا، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
“Ya Allah. Ya tuhan kami, bagimulah segala puji. Sepenuh langit dan bumi Dan sepenuh apa-apa selainnya sesuai apa yang engkau kehendaki” (HR. Muslim 771 dari Ali bin Abu Tholib)

#ketujuh

اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ، وَمَا بَيْنَهُمَا، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“ya Allah.Ya tuhan kami, bagimulah segala puji sepenuh langit dan bumi, sepenuh apa-apa diantaranya, Dan sepenuh apa-apa selainnya sesuai apa yang engkau kehendaki. Engkaulah yang berhak dengan sanjungan dan kemuliaan. tiada yang sanggup menghalangi apa yang engkau berikan. Dan tiada yang sanggup memberi apa yang kau halangi. Dan tiada manfaat kekayaan orang kaya darimu” (HR. Muslim 478 dari Ibnu Abbas)

#kedelapan

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ: اللهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Ya tuhan kami, bagimulah segala puji sepenuh langit dan bumi, Dan sepenuh apa-apa selainnya sesuai apa yang engkau kehendaki. Engkaulah yang berhak dengan sanjungan dan kemuliaan. Itulah yang berhak dikatakan seorang hamba. Dan setiap diantara kami adalah seorang hamba bagimu. Ya Allah tiada yang sanggup menghalangi apa yang engkau berikan. Dan tiada yang sanggup memberi apa yang kau halangi. Dan tiada manfaat kekayaan orang kaya darimu” (HR. Muslim 477 dari  Abu Said Al-khudri)