Senin, 01 Agustus 2016

Do’a istiftah dalam sholat lail

#pertama

اللَّهُ أَكْبَرُ
“mah besar Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
الحَمْدُ لِلَّهِ
“segala puji bagi Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ
“maha suci Allah”(diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
“aku meminta ampun kepada Allah” (diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي
“ya Allah. Ampunilah aku. Berilah hidayah kepadaku. Berikanlah rizki kepadaku ”(diulangi sepuluh kali), lalu membaca:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الضِّيقِ يَوْمَ الْحِسَابِ
“ya Allah sesungguhnya aku berlindung denganmu dari kesempitan hari perhitungan amal” (diulangi sepuluh kali)  (HR. Ahmad 25102 dari Aisyah)

#kedua

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ  لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
“maha suci engkau ya Allah. Dan dengannya kumemujimu. Mah mulia nama-namamu. Dan maha tinggi keagunganmu. Dan tiada tuhan yang berhak disembah malainkan dirimu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. maha besar Allah dengan sebenar-benarnya” (HR. Abu Daud 775, Ahmad 11473 dari Abu Said alkhudry)

#ketiga

اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“ya Allah, tuhannya jibril, mikail, israfil, tuhan pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui perkara ghoib dan perkara yang nampak. Engkaulah yang memutuskan diantara para hamba-hambamu dalam perkara yang mereka perselisihkan didalamnya. Tunjukanlah aku kebenaran dalam perkara yang diperselisihkan didalamnya. Karena engkaulah yang menunjukan hamba-hamba yang engkau kehendaki untuk menuju jalan yang lurus” (HR. Muslim 770 dari Aisyah)

#keempat

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَقَوْلُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الحَقُّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ إِلَهِي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah. Bagimulah segala pujian. Engkaulah cahaya langit dan bumi. Dan bagimulah segala pujian. Engkaulah yang menegakkan langit ddan bumi. Dan bagimulah segala pujian. Rab langit dan bumi serta segala yang didalamnya. Engkaulah yang maha benar. Dan janjimu benar, perkataanmu benar, dan pertemuanmu benar,  dan surga itu benar, dan neraka itu benar, dan para nabi itu benar, dan kiamat itu benar. Ya Allah untukmulah aku berserah diri, dan denganmulah aku beriman. Dan kepadamulah aku bertawakal. Dan kepadamulah aku kembali, dan denganmulah aku menggugagat (musuhmu). Dan kepadmulah aku berhukum. Maka ampunilah aku. Baik apa yang telah lampau, atau yang akan datang. Apa yang kusembunyikan ataupun apa yang aku tampakan. Engkaulah tuhanku, tiada tuhan yang berhak disembah melainkan dirimu” (HR. Bukhori 7499, Muslim 769 dari Ibnu Abbas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar