Senin, 01 Agustus 2016

Do’a dan dzikir khusus dalam sujud

#pertama

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
“maha suci tuhanku yang maha tinggi” (HR. Muslim 772 dari Hudzaifah)

#kedua

رَبِّ اغْفِرْ لِي مَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ
“ya tuhanku. Ampunilah aku. Baik yang kurahasiakan ataupun yang kuterang-terangkan” (HR. Ahmad 25140, an-nasa’I 1125 dari Aisyah)

#ketiga

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ
“ya Allah. Ampunilah dosaku. Baik yang kusembunyikan ataupun yang kutampakan” (HR.  an-Nasa’i 1124 dari Aisyah)

#keempat

اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah. Ampunilah dosa-dosaku untukku. Semuanya. Baik yang kecil maupun yang besar. Yang pertama maupun yang terakhir. Yang nampak maupun yang samar” (HR. Muslim 483 dari Abu Hurairah)

#kelima

اللهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
“ya Allah. Kuberlindung dengan ridhomu dari kemurkaanmu. Dengan maafmu dari hukumanmu, dan aku berlindung denganmu darimu. Tak sanggup kuhitung segala pujian bagimu. Engkau sebagaimana engkau memuji dirimu sendiri” (HR. Muslim 486 dari Aisyah)

#keenam

أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
“aku berlindung dengan ridhomu dari kemurkaanmu. Dengan maafmu dari hukumanmu, dan aku berlindung denganmu darimu. Tak sanggup kuhitung segala pujian bagimu. Engkau sebagaimana engkau memuji dirimu sendiri” (HR. Ahmad 24312,  Tirmidzi 3493,  an-Nasa’i 169 dari  Aisyah)

#ketujuh

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
“ya Allah.sesungguhnya Aku berlindung dengan ridhomu dari kemurkaanmu. Dengan maafmu dari hukumanmu, dan aku berlindung denganmu darimu. Tak sanggup kuhitung segala pujian bagimu. Engkau sebagaimana engkau memuji dirimu sendiri” (HR. Ahmad 25655, ibnu Hibban 1933, an-Nasa’i 1100 dari Aisyah)

#kedelapan

اللهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ، وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Ya Allah untukmulah aku bersujud. Denganmulah aku beriman. Bagimulah aku berserah diri. Telah bersujud wajahku ini kepada sang penciptanya, yang mendisainnya, yang membuka pendengarannya serta pengelihatannya. Maha suci Allah sang pencipta terbaik” (HR. Muslim 771dari Ali bin Abu Tholib)

#kesembilan

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا، وَاجْعَلْ مِنْ تَحْتِي نُورًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَاجْعَلْ أَمَامِي نُورًا، وَاجْعَلْ خَلْفِي نُورًا، وَأَعْظِمْ لِي نُورًا
“ya Allah jadikanlah didalam hatiku cahaya, didalam pendengaranku cahaya, jadikanlah didalam pengelihatanku cahaya, jadikanlah dibawahku cahaya, jadikanlah diatasku cahaya, dikananku cahaya, dikiriku cahaya, jadikanlah didepanku cahaya, jadikanlah dibelakangku cahaya, dan perbesarlah bagiku cahaya” (HR. an-Nasa’i 1121 dari ibnu abbas)

#kesepuluh

اللهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي، أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَكَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا، وَالْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَمِنْ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اللهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مَهْدِيِّينَ
“Ya Allah. Dengan pengetahuanmu dalam perkara ghoib. Dan kemampuanmu atas makhlukmu. Biarkanlah aku hidup selama engkau mengetahui bahwa kehidupan lebih baik untukku. Dan matikanlah diriku apabila engkau mengetahui bahwa kematian lebih baik untukku ya Allah. Dan aku memohon kepadamu rasa takut atasmu dalam keadaan ghoib atau nyata. Dan aku memohon kepadamu perkataan yang benar disaat aku ridho ataupun marah. Dan aku memohon kepadamu kesederhanaan dikala miskin ataupun kaya. Dan aku memohon kepadamu kenikmatan dalam memandang wajahmu, dan rasa rindu untuk menjumpaimu. Dan aku berlindung denganmu dari bahaya yang membahayakan serta fitnah yang menyesatkan. Ya Allah hiasilah kami dengan perhiasan iman. Dan jadikanlah kami orang yang memberikan hidayah petunjuk bagi orang-orang yang diberi hidayah” (HR. Ahmad 18325, dari Ammar bin Yasir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar