Senin, 01 Agustus 2016

Bacaan  takbir dan istiftah

Bacaan  takbir

#pertama dan satu-satunya

اللَّهُ أَكْبَرُ
“Allah maha besar” (HR. Ibnu Majah 183, dari Abu Humaid)

Bacaan istiftah

#pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
“segala puji bagi Allah dengan pujian sebanyak-banyaknya. Yang baik lagi barokah didalamnya” (HR. Muslim 600 dari Anas bin Malik)

#kedua

اللَّهُ أَكْبَرُ ذَا الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Allah maha besar, pemilik kekuasaan, kerajaan, kebesaran, keagungan "(HR. Nasa’I 1069 dari Hudzaifah)

#ketiga

اللَّهُ أَكْبَرُ ذُو الْمَلَكُوتِ وَالْجَبَرُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Allah maha besar yang memiliki kerajaan, kekuasaan, dan keagungan” (HR. Ahmad 23375, an-Nasa’i 1145 dari hudzaifah)

#keempat

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“maha besar Allah dengan sebesar-besarnya. Dan segala puji bagi Allah dengan semelimpah-limpahnya. Dan maha suci Allah disetiap pagi dan petang” (HR. Muslim 601, Ahmad 4627 Hakim 858 dari Ibnu Umar)

#kelima

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
“maha suci engkau ya Allah. Dan dengannya kumemujimu. Mah mulia nama-namamu. Dan maha tinggi keagunganmu. Dan tiada tuhan yang berhak disembah malainkan dirimu” (HR. Ahmad 11657, Nasa’i 900  dari Abu Said Al-khudry)

#keenam

اللهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah jauhkanlah diriku dari dosa-dosaku sebagaimana engkau menjauhkan antara barat dan timur. Ya Allah bersihkanlah dosa-dosaku sebagaimana dibersihkannya baju putih dari kotoran. Ya Allah cucilah segala dosa-dosaku dengan air, salju serta embun” (HR. Bukhori 744, Muslim 598  dari Abu Hurairah)

#ketujuh

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ
“sesungguhnya sholatku, sesembelehanku, hidupku, matiku hanyalah milik Allah, tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya. Dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang tunduk berserah diri. Ya Allah tunjukanlah kepadaku sebaik-baiknya amalan, dan seindah-indahnya akhlak. Karena tiada yang sanggup menunjukannya melainkan dirimu. Dan jagalah diriku dari keburukan amalan, serta kehinaan akhlak. Karena tiada yang mampu menjaganya melainkan dirimu” (HR. an-Nasa’i 896 dari jabir bin Abdullah)

#kedelapan

اللَّهِ أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ
“maha besar Allah. Aku hadapkan wajahku kepada sang pencipta langit dan bumi yang bertauhid, serta berserah diri. Dan aku bukanlah termasuk dari para mushrikin. Sesungguhnya sholatku, sesembelehanku, hidupku, matiku hanyalah milik Allah, tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya. Dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang pertama tunduk berserah diri. Ya Allah engkaulah sang raja. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali engkau. Maha suci engkau. Dan segala pujimu” (HR. an-Nasa’i 898 dari Muhammad bin Maslamah)

#kesembilan

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Aku Hadapkan wajahku kepada sang pencipta langit-langit dan bumi dengan semurni-murninya. Dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mushrik.sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku, matiku hanyalah milik Allah semata. Dialah tuhan semesta alam,tiada sekutu baginya. Dan dengannyalah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Ya Allah engkaulah raja yang tiada sesembahan yang berhak disembah melainkanmu. Engkaulah tuhanku, dan akulah hambamu. Telah kudholimi diriku sendiri. Dan kumengerti akan dosa-dosaku, maka kumohon ampunilah segala dosa-dosaku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni suatu dosa melainkan engkau. Dan kumohon tunjukanlah kepadaku akhlak yang paling terpuji. Karena tiada yang dapat menunjukannya melainkan engkau. Dan kumohon jauhkanlah aku dari akhlak yang buruk, karena tiada yang mampu menjauhkannya melainkan hanya engkau. Akan kusambut panggilanmu. Dan akan aku junjung dan ikuti perintahmu. Dan segala kebaikan berada dikedua tanganmu. Sedangkan segala keburukan tidaklah disandarkan kepadamu. Aku berpegang teguh denganmu dan kepadamu. Maha mulia engkau. Dan maha tinggi engkau, kumohon ampun kepadamu dan kubertobat kepadamu.”  (HR. Muslim 771dari Ali bin Abu Tholib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar